Ayahku Pelatihku

 Tentang Wushu Sanda 

 Wushu Sanda adalah olahraga beladiri yang berasal dari China, Beladiri full body atau semuanya dimainkan dimulai dari pukulan, tendangan, hingga bantingan.

 Dan Wushu itu ada 2 jenis yaitu wushu sanda dan wushu taulo. Wushu Sanda lebih ke pertarungan bebas atau seni beladiri campuran yang hampir sama dengan teknik adu MMA.

MMA (Mixed Martial Art) yang populer saat ini dari seorang atlet wushu sanda bernama Priscilla Hertati Atlet Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Wushu Sanda dan kini beralih di dunia MMA.

Bedanya dengan Wushu taulo, Wushu Thaulo lebih mengutamakan keindahan gerakan atau seni yang bersifat atletik dan estetis boleh tangan kosong atau senjata seperti atlet ternama Indonesia yaitu Lindswell Kwok.

Nah, yang aku geluti adalah Olahraga Beladiri Wushu Sanda/Shansou nya.


Ini adalah Dokumentasi Foto bersama tim wushu sanda kejurda Medan,2014.

Kisah terjun di dunia wushu sanda itu Awalnya ikut-ikut ayah, sekedar liat ayah mengajar olahraga kepada anak murid nya yang bertekad menjadi atlet wushu profesional, tinju amateur dan berlatih Teknik Lari marathon di halaman belakang rumah dahulu di Polonia.

 Kebetulan Ayah saya hobby olahraga, seorang atlet dan atletik marathon juga pada masanya. Karena hobby nya,  Ayah membuka Perguruan Beladiri namanya Sasana Polonia BC Medan. BC tersebut singkatan dari Boxing Club.

 By the way, Jika ada yang berminat mau jadi atlet wushu, boleh hubungi aku ya ke nomor watshap ini 0823616656623, atau ketemu bersama Ayahku secara langsung.

 Next kalian akan dibawa ayahku bertemu rekannya untuk digembleng menjadi atlet. Yang berminat harus benar-benar serius ya. Yang main-main langsung di out sama ayahku dan laoshi lainnya nanti. Aku aja yang anaknya main-main langsung di out apalagi yang asing, heheehe.

Karena kita bertugas membawa nama baik kota bukan uangnya jadi binaan lumayan keras dan disiplin.Jadi atlet sama seperti mau latihan jadi militer.

Gak boleh ngeluh, harus niat dari hati dan dicintai kalo tutur bapakku ke aku. Gak boleh over weight. Berat badan wajib stabilAku sering banget over weight,huhu😂

Dulu itu BB ku 54,56kg bahkan lebih jika tidak dikrontrol oleh sang pelatih termasuk ayahku bisa jadi lose BB Alhasil gagal bertanding. Kejurda Wushu Sanda Medan ini, Ayahku tidak mengijinkan aku maen kelas berat karena masih belum kapasitas aku.

 Jadi, di usia masih belasan tahun itu aku maen di kelas 52 kg putri. Kami kejurda wushu ini membawa nama kota Medan. Yok Anak Medan support lah kami.

Ajang seleksi KEJURDA WUSHU 2014 lalu yang terpilih hanya 16 pesanshou dan dibawakan untuk pembentukan tim PRA PON SUMUT.

 Alhamdulillah,aku terpilih dikelas 52 kg putri junior saat itu bersama pesanda lainnya yakni Widya A Aritonang kls 60kg, Ridwan 49 kg putra, Bang Abed Nego Manihuruk (56kg putra senior) dan atlet-atlet lainnya,

Kami bersemangat, Kami disupport dan Didampingi oleh manajer tim sanda medan yaitu bapak Johan Tjongiran SH, Pelatih Neri Agus Manulang SSi, Ayahku (Pelatnas) & pengurus lainnya. 

Kami selaku para atlet dibina khusus mampu mempertahankan gelarnya lewat programnya, yakni  :

1. Tiada hari tanpa latihan

 Latihan pagi buat ambil Hb, Siang hari mengurangi Berat Badan (BB), Sore nya bermain teknik. Aku dibina oleh teman bapak aku sesama pelatih tim wushu juga, karena kalau diajari sama bapaknya nanti gak jadi alias banyak nego sama ayahnya.

 Jadi asal keluar bersama ayah, aku diantar belajar wushu dan Dicampakkanlah aku bersama Laoshi yang lain, Wuih tegas dan keras banget latihannya. Ditinggal selama latihan, lalu pulang latihan dijemput ayah.

2. Selama persiapan yang berulan-bulan, Pola makan harus dijaga.

Ya Allah, lemes, haru dan asyik ikut program bapakku bersama teamnya. Aku gak makan nasi tapi makan quaker oat tanpa gula campur air hangat sebagai pengganti nasi, besoknya jika bosen ganti menu yaitu kacang hijau rebus tanpa gula mix air hangat, dan pisang.

 Gula tuh dihindari banget dan semua menu yang siapin bapak aku ikut perintah bapak. Hehe, sangkin kepengen makan bakso dll,dikunci lemari makan. Semuanya sudah dipersiapkan pelatih dan bapakku, Aku tinggal mengikuti nya. Laoshi nya garang tapi penyayang😊.

3. Main HP dibatasi. Malam itu untuk istirahat

4. Tiap hari, berkutat dengan latihan, usaha, doa dan Ikhtiar kepada Allah sepanjang waktu. atau menurut kepercayaan masing-masing.

Saat itu, Aku bersama team Kontingen Medan Berlatih TC(Training Centre) nya di Gor Serbaguna Unimed, GOR Samudera juga di Lapangan tempat marathon nya. Disitulah hari-hariku bermain dan berlari bersama tim-timku.



Aku tidak akan menjadi atlet wushu kalo bukan karena binaan ayahku.

Foto dokumentasi ayah semasa atlet

Itulah Ayahku, seorang pejuang dan pahlawanku. Keinginan terbesar ayah saat itu sebenarnya anaknya adalah penerus nya di dunia olahraga. Akan tetapi yang diharapkan belum terjadi.Aku sedih pasca pertandingan kejurda wushu sanda 20-22 Desember 2014, gagal mempertahankan emas.

 Jadi berkurang 1 emas medan 😢. Nama baik bapakku sebagai pelatih juga berkurang. Maafkan aku yaa, Mafin aku ayah🙏 karena belum bisa dapatkan emas didetik-detik babak akhir & belum bisa nyenengin ayahku sampai sekarang.

Ayahku ngajar anak orang lain bisa sampai Sea Games, Lah anaknya? Yang diharapkan belum terjadi. Namun, ayahku terus berupaya, bersyukur dan tetap support anak-anaknya.


Sertifikat Kejurda Wushu Sanda

INFO PENTING !
Pada kejurda 2014 lalu,  event yang berlangsung selama 3 hari . Alhamdulillah ya, Medan ini hanya unggul tipis dari Tanah Karo yang berada di posisi kedua dengan peraihan 2 emas dan 3 perak.

Kontingen Medan meraih 2 emas, 5 perak dan 1 perunggu.
Alhamdulillah akunya dapet perak,ehehe 😇

Aku selaku team Medan akan terus berjuang, tidak boleh merasa puas, kami berupaya semaksimal mungkin , kami selalu mewaspadai kekuatan lawan yang talentanya sangat luar biasa apalagi Tanah Karo.

 Medan vs Tanah Karo sudah gila-gilaan pembinaannya sekarang ini. Maju terus pantang mundur medannn👊 Bismillah, Bisa.
 Satria di dalam dan diluar ring


Komentar

  1. Waaah keren sindi.. ikut bangga Ibu . Terus semangat ya sindi semoga ilmunya bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Baik bu. Siap semangat selalu bu🙏🏻😊

      Hapus
  2. masyaAllah dek semua bisa jadi pelajaran hidup yg nanti bisa jadi bahan inspirasi. mungkin rezeki dek shindi bukan untuk menang di seagames. gak apapa......karena tiap org punya jalannya masing-masing. yang apapun itu yang terjadi, sudah pasti itulah yang terbaik. insyaAllah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu, belum rezeki sindi tuk terus up di dunia wushu bu. Terima Kasih yaa bu🙏🏻😊

      Hapus
  3. Wah Sindi. Mulai dari usia berapa nih?
    Anak awak yang 7 tahun bolehkah?
    Kalo Sindi judulnya, ayahku pelatihku.. ❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh bu,justru lebih baik dilatih sejak kecil. Pelatih dengan bapak beserta timnya. Dan wushu sanda kami resmi bu.
      Sindi dr kecil sudah diajak bapak ketempat dia mengajar latihan bu, terkadang ada murid nya latihan di halaman belakang rumah,sindi disuruh liat-liat cara bermainnya,ikut latihan dan beranikan diri ikut bertanding bu.

      Hapus
  4. Mahasiswa saya juga atlet Wushu Medan, Malik Al Asytar namanya, kenapa saya tanya di grup Blogsum karena pingin tahu apakah Sindi juga mengenalnya apa nggak, mana tahu dia anak didiknya Ayah Sindi. Tetap semangat ya, nice share, ditunggu artikel selanjutnya, terima kasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik terima kasih kembali bu😊🙏🏻, Semoga saya tetap semangat bu💪Kalau Malik saya gak asing dengan namanya bu, saya lupa-lupa ingat bu, munkin dia komunitas yang tim wushu taulo bu. Di sasana bapak tidak termasuk anak didiknya bu. Kami Bisa kenal tim wushu taulo, asal siap bertanding kami selalu main ke jl. plaju itu bu sanggar mereka, melihat anak wushu taulo sedang latihan dll bu.

      Hapus
  5. Ternyata ada wushu sanda dan wushu taulo, baru tau. Wushu ini awam bagi saya. tapi kl liat, memang keren, indah gerakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang, karena ada seni didalamnya bang. Apalagi untuk wushu taulo. Seni gerakan dan jiwa harus menyatu biar terlihat estetik bang,heheh. Dan Seindah tempat jelajahan abang. Lebih indah lagi tempat jelajah abang.

      Hapus
  6. Kak, iri banget sama perempuan yang bisa bela diri kayak wushu gini. Pengalaman dan perjuangannya pasti luar biasa untuk mendapatkan juara ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, sampai sekarang saya masih memperjuangkan itu kak walaupun sekedar latihan kecil dirumah untuk jaga-jaga diri kak😊

      Hapus
  7. Wow... kamu atlet Wushu Sanda? keren banget.

    Benar, menjadi salah satu olahraga ekspert itu ya harus profesional dan sportif ya kan. Nggak boleh main-main. Sportifitas cuma berjarak benang tipis ama kegiatan ala militer. Disiplinnya ketat banget.

    Dari tulisanmu aku jadi tahu neh, ternyata ada dua jenis Wushu.

    Keep on writing ya.

    BalasHapus
  8. Nah, iya nih tau istilah wushu dulu mah karena sering nonton dekicen, tontonan abang hahha. Suka deh dengan istilah tiada hari tanpa latihan, sama seperti menulis, tiada hari tanpa ngedate (alias nulis). Hihi …
    Nah, ini nih. Bb 54, Henny belom pernah kali ya. 50 aja udah kayaknya padat banget. Palingan stabil lah saat ini dengan BB 48 dan tinggi 148.
    Kak, merinding deh saya melihat keinginan kakak. Semangat terus, enggak usah minder. Jika bukan kita, mungkin orang lain. Salah satu hadiah terbesar seorang pelatih adalah melihat binaannya berhasil. Yeay …. Yeay … semangat lagi.

    BalasHapus
  9. Suka sekali sama penampilan atlet wushu kalau lagi bertanding atau tampil sendiri, memang perjuangan membuahkan hasil ya dek bisa sampe juara 2 dan mengurangi bb agar badan bisa ringan dalam bertanding :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak.
      karena masa itu badan lagi subur-suburnya, Makan Sedikit BB tambah naik. Sindi sering dulu alami over weight itu kak, kalo gak dikontrol,sia-sia latihannya😭 Sekarang malah terbalik. Gak bisa gemuk lagi walaupun idah makan banyak🤣

      Hapus
  10. Ku jadi ingat film-film kungfu yang dulu sering awak tonton di TPI.
    Film-film shaolin yang guru-gurunya super disiplin ke murid-muridnya.
    Pengen de anak awak pinter bela diri juga.
    Gak perlu sampai jadi atlet pun gpp. Yang penting bisa menjadi pegangan untuk membela dirinya saat diperlukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau beladiri apa bu? Tempat perguruan ayah saya atau tim ayah saya ada bu. Kalo anak ibu berminat di wushu. Boleh japri saya bu😁

      Hapus
  11. keren banget sih bisa Wushu, aku jadi teringat atlet Wushu cewek duh lupa namanya, suka aja lihatnya, ^^ aku simpan nomornya ya Sindi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kak,
      Hm penasaran sindi kak,
      Oke kak😊.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer